By @TrioMacan2000
1.
Eng ing eeng..pagi ini kita bahas ttg statement Mahfud MD, ketua MK yg
juga capres terbaik 2014 ttg Pers sbg Pilar ke 4 Demokrasi RI
2.
Mahfud MD dlm statementnya menyebutkan Pers sbg Pilar ke 4 Demokrasi
sebagai ‘insitusi’ yg masih dapat dipercaya. Kami kurang sepakat
3. Sejak era reformasi, dipelopori oleh Presiden Habibie,
kebebasan pers mulai dibuka lebar. SIUP Pers dicabut, breidel dihapus,
pers bebas
4. Kebebasan pers memang selalu dianggap sbg salah satu
prasyarat demokrasi dan perwujudan masyarakat madani. Tp bgmn dgn pers
di Indonesia?
5. Pers di Indonesia skrg ini kebablasan, tdk
bertanggungjawab, rawan suap, fitnah, agenda tersembunyi, pesanan,
didikte pemilik modal dst
6. Mari kita kupas satu persatu perilaku buruk pers
indonesia. Media cetak atau elektronik. Pertama : pers kita saat ini
tdk profesional
7. Booming industri dan kebebasan pers
tdk diikuti dgn tersedianya tenaga kerja pers atau wartawan yg
profesional dan handal. Byk karbitan
8. Akibatnya mutu atau kualitas pemberitaan menurun, rendah, buruk. Mereka juga suka abaikan hukum dan kode etik jurnalistik
9. Ditingkat manajemen, industri pers jg mengalami
kelangkaan manajer2 pers yg profesional. Pemred dan pimpinan prshn pers
jg bnyk amburadul
10. Hancurnya sebuah perushaan media sama mudahnya dgn membuat atau mendirikan sebuah prshan media. Datang hilang silih berganti
11. Kedua : pers indonesia rawan suap. Mereka disuap utk
kepentingan tertentu. suatu peristiwa / kasus s/d blow up kasus
tertentu
12. Substasi atau materi berita yg dimuat pun bisa dipesan sesuai selera yg order. Ada uang ada berita. Ada uang aman perkara
13. Ketiga, ini yg paling parah, sekarang ini semakin
sering terjadi Trial by press. Baik itu berdasarkan pesanan atau pun
hny krn ikut2an
14. Media sebesar TEMPO atau KOMPAS pun sering melakukan
ini. Terakhir TEMPO buat kesalahan fatal dgn Laporan Utama Kasus
Hambalang. Geger !
15. Bayangkan saja, media sekaliber TEMPO bisa2 nya
memuat berita yg diakui hasil investigasi ternyata hanya pesanan dari
pihak tertentu !
16. Keempat, banyak media atau pers kita malas dan tdk
mau lakukan cover both side. Mereka hny mengutip dari satu sumber tp
tdk konfirmasi
17. Seharusnya sebagai media yg benar, jika ada informasi
terkait dgn seseorang atau pihak yg diberitakan, media harus
konfirmasi ke ybs
18. Selain malas, kadang2 media / pers juga lakukan
tipuan. Tdk ada hubungi pihak terkait tapi mengaku pihak tsb tdk dapat
dihubungi
19. Yang lebih parah lagi adalah media atau pers yg
lakukan tindak pidana seperti yg dilakukan http://t.co/kf17MXA3 bbrp
waktu yg lalu
20. Mereka tdk lakukan wawancara, malah buat berita
fiktif dan menyeba informasi palsu. Motifnya? Terima orderan. Suap.
Melacurkan diri
21. Dijaman demokrasi dan reformasi ini dimana kehidupan berpolitik rakyat sangat dinamis, pers sering jadi alat pihak2 tertentu
22. Pers dibayar mahal utk menjatuhkan seseorang. Tanpa
perhatikan fakta2 hukum dan informasi yg benar, pers fitnah sana
seseorang.
23. Anas Urbaningrum adalah salah satu korban dari fitnah
pers yg dibayar mahal oleh pihak tertentu. Biaya utk opini sesat ini
ratusan M
24. Sebaliknya ada jg org yg secara sistematis by design
diorbitkan oleh pers. juga dibayar mahal. 1-3 milyar utk media cetak.
TV lbh besar
25. Jokowi adalah salah satu tokoh yg oleh pers
'’dibesarkan’ secara sistematis. Kontraknya sama media sampai 2014.
Bukan jokowi yg bayar
26. Dalam pengamanan suatu kasus atau isu tertentu, pers
juga dikendalikan oleh pemilik modal dan pihak penyuap. Pengalihan isu
jg jd cara
27. Media2 dan pejabat2 tertentu banyak yg ‘suap’ media dan kendalikan berita dgn modus2 kerjasama. Pasang iklan dst
27. Itu sebabnya, korupsi2 raksasa seperti di pertamina,
petral dan BUMN2 besar jarang dimuat media. Mereka tdk berani. Takut
miskin hehe
28. Korporasi2 besar itu adalah nasabah atau pelanggan utama media dalam hal pemasukan iklan. Media takut banget sama mereka.
29. Lembaga2 pemerintah yg “cerdik” manfaatkan media mata
duitan ini juga banyak. Mulai dari DPR, kementrian, pemprov, pemkab
dst
30. Instansi2 seperti ini setiap tahun alokasikan
anggaran yg sangat besar utk “suap” pers. dikemas dalam berbagai macam
program kerjsama
31. Namun, tentu tdk semua media atau pers berbuat bejat sepeti itu, ada sau dua yg konsiten melawan atau bongkar kasus korupsi
32. Misalnya, seperti @waspadaonlie yg dipimpin oleh
@aviantumengkol . Kami ketahui bgmn media, dirinya & para wartwannya
membongkar kasus2
33. Akibatnya, para wartawannya pernah ditabrak, dirampok
bahkan @aviantumengkol pun pernah ditodong pistol mau dibunuh oleh oknum
bayaran
34. Itu semata2 hanya karena mereka ungkap kasus2 korupsi
di sumut. Mulai dari gubsu yg sdh penjara s/d walikota medan yg akan
masuk penjara
35. Memang ada perbedaan kualitas antara insan pers yg
besar di Indonesia dgn di Luar negeri. Terutama terkait keberanian&
integritasnya
36. Seperti @aviantumengkol itu misalnya, dia lama
bertugas di AS dan wartawan pertama yg Guantanamo, penjara AS di kuba yg
biadab itu
37. Atau mungkin juga sosok @ramadhanpohan1 yg juga lama
di AS. Sayang ramadan kini bukan lagi wartawan, dia skrg politisi agta
DPR
38. Jadi, dengan kualitas media dan insan2 media
indonesia yg amburadul seperti skrg ini, kami masih kebenaran statement
Mahfud MD
39. Memang tdk semua pers kita bobrok. Satu dua masih ada yg bagus,
berintegritas. Bgmn media TV kita? Ampuun deh. Hancur. Parah !
40. TV one dan Metro TV misalnya, sdh kayak TV kampanye partai para
pemilik atau kerjanya menghancurkan partai atau politisi rivalnya
41. Jadi, statement Mahfud MD ttg pers sbg pilar ke 4
demokrasi di RI itu barulah sebatas ide& tujuan. Bukan potret
objektif pers Indonesia
42. Pers RI masih jauuuh dari harapan kita. Belum
profesional dan bertanggungjawab. Belum jd agregasi dan artikulasi
amanat derita rakyat
43. Pers kita saat ini masih masih berjuang cari jati dirinya ditengah2 tuntutan kebutuhan uang, bisnis dan politik.
44. Ibarat manusia, pers indonesia ini masih belum sinkron antara
otak, hati dan kelakuannya. Masih perlu banyak belajar dan mawas diri
45.
Jadi Quo Vadis Press RI ? Banyak persimpangan jalan : ke surga, ke
neraka atau tdk kemana2 hehe. Sekian duluan aah..trims. MERDEKA !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar